SEJARAH SINGKAT
PORAM adalah singkatan dari Persatuan Olahraga Mareku yang dibentuk pada tanggal 3 juli 1958 di Soasio dan diresmikan di Mareku oleh kepala kampung Mareku Laisa Laho pada tanggal 8 juli 1958.
PORAM adalah sekedar penjelmaan dari organisasi-organisasi olahraga di Mareku yang telah berganti-ganti, timbul tenggelam setelah selesai perang dunia ke II
I. Tahun 1946 bangkitlah organisasi olahraga SADAR yang di ketuai oleh Idris Abdurrahman
SADAR bertujuan :
- Menghilangkan keseblasan lingkungan atau soa seperti keseblasan laho, keseblasan laisa, keseblasan gamsung dan lain-lain
- Hanya sekedar mencari ketenaran pribadi sebagai pemain SADAR yang ulung, ketenaran keseblasan sebagai keseblasan yang tangguh mengharumkan nama kampung, justru dikampung itulah SADAR lahir
Hanya dapat mempersatukan pemuda olahragawan di mareku, dan usianya hanya satu tahun
II. Tahun 1947 SADAR runtuh dan diganti AL HILAL dibawah pimpinan bapak Muraji dengan mempunyai tujuan yang sama seperti SADAR dan ketenaran AL HILAL yaitu pada tahun itu juga AL HILAL mengatasnamakan keseblasan tidore dibawah pimpinan Umar Alting mengikuti pertandingan se Maluku Utara dan usia AL HILAL pun sangat singkat.
III.Tahun 1949 bangkit PPSM yaitu singkatan dari Panitia Pembangunan Sekolah Mareku diketuai oleh Saleh Adam, PPSM sebenarnya tidak membidangi olahraga di Mareku tapi PPSM menyadari bahwa usaha mengelola keuangan di Mareku olahraga dan sandiwara merupakan jalur utama. Justru itu PPSM membidangi olahraga, sandiwara dan pendidikan di mareku.
Hasil PPSM
- Mengaktifkan kembali sekolah dasar di Mareku dengan tenaga guru sukarela yaitu Bapak Husen Abas
- Memperbaiki gedung sekolah yang tadinya berukuran tiga lokal dan akan bobrok dijadikan 4 lokal dengan satu panggung pementasan yang berbentuk huruf L
Hasil SARMALA
Menyelesaikan suatu bangunan raksasa yaitu membangun gedung SDN 6 lokal ditambah dengan panggung pementasan yang benbentuk huruf U tapi usia SARMALA pun tidak panjang
V. Tahun 1954 bangkit FAJAR yang diketuai oleh bapak Jamaludin Syech dan beranggotakan para pelajar FAJAR hanya membidangi olahraga dan seni drama tetapi mempunyai usia yang sagat singkat dan tidak memberikan suatu kesan dalam masyarakat.
Sesudah itu selama 3 tahun tidak bangkit lagi organisasi olahraga di Mareku sehingga keseblasan Mareku yang ikut melibatkan diri dalam pertandingan di Soasio ibu kota provinsi Irian Barat, tidak berpijak pada suatu organisasi tetapi sekedar didorong oleh semangat olahragawan yang menggelora didalam masing-masing pemain. Hal seperti ini dapat meyakinkan bahwa betapa tinggi semangat pemain namun sewaktu-waktu akan terbentur. Karenanya tergugah hati bapak Abdullah Arsad dan bapak Jamaludin syeh membuat rapat kecil di soasio pada tanggal 3 juli 1958 dan disinilah lahirnya PORAM
Ikut memberi pendapat dan saran didalam rapat tersebut ialah Abubakar Ahmad, Yusuf Ibrahim, Yusuf Ahmad, Hamid Abdul, Ibrahim Salam dan Kamaria Yunus. Tanggal 8 Juli 1958 diresmikan di Mareku oleh kepala kampung Mareku Laisa dan Laho
PORAM berjalan dengan haluan yang telah digariskan yakni
- Mengorganisir para olahragawan di Mareku serta usaha mencetak dan memugarkan PORAM pembinaannya melalui pembentukan keseblasan PORAM cilik
- Meningkatkan mutu seni drama sebagai alat penunjang utama bagi keseblasan PORAM
- Menghapuskan garis pemisah di Mareku secara berangsur hilang warna dan rasa laisa laho
- Jadikanlah PORAM sebagai alat penggarap keuangan untuk pembangunan desa.
- Poram tidak hanya didukung oleh para pemuda tetapi pemudinya sangat berperan
Hari ini PORAM telah berada didalam tahun 1984 berarti PORAM telah mencapai usia 26 tahun.
Komentar
Posting Komentar